Tottenham bisa membawa kembali Pochettino
Tottenham kembali mengalami musim kosong setelah tersingkir dari Piala FA dan Liga Champions. Hal itu membuat mereka hampir dipastikan akan berpisah dengan Conte pada Juni nanti, saat kontrak mereka habis.
Menurut Guardian, Pochettino dan Thomas Tuchel adalah kandidat potensial untuk menggantikan posisi Conte. Pergantian diperkirakan baru akan terjadi pada musim panas nanti, namun jika situasi semakin memburuk, pimpinan Tottenham bisa segera mengganti pelatih karena klub masih harus berpacu ke 4 besar Liga Inggris, untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions berikutnya. musim.
Conte menghabiskan musim yang tak terlupakan bersama Tottenham. Dia berjuang dengan masalah kesehatan. Operasi kandung empedu telah membuat pemimpin berusia 53 tahun itu absen sejak awal Februari dan baru kembali pada leg kedua babak 1/8 Liga Champions, ketika Tottenham bermain imbang 0-0 di kandang dan tersingkir. Dalam laga itu, Conte dicemooh suporter tuan rumah saat menggantikan Dejan Kulusevski dengan Davinson Sanchez di penghujung laga meski Tottenham butuh mencetak gol. Baru-baru ini, striker Richarlison secara terbuka mengkritik Conte karena menjadikannya pemain pengganti dalam pertandingan melawan Milan.
Sebelumnya, tim London itu kalah dari Sheffield United 0-1 di babak kelima Piala FA dan kemudian terus dikalahkan oleh Wolves di Liga Inggris dengan skor yang sama. Tottenham akan menghadapi Nottingham Forest di Liga Premier akhir pekan ini dan hasil yang tidak memuaskan lainnya dapat membuat Conte kehilangan kursinya.
Pochettino ditunjuk oleh Tottenham pada 2014 dan telah bersama klub London Utara itu selama lebih dari lima musim. Dia membantu Tottenham mencapai hasil yang tidak terduga ketika mereka finis ketiga, kedua, ketiga, dan keempat masing-masing dari musim kedua hingga kelima, bersamaan dengan mencapai final Liga Champions 2019 dan kalah dari Liverpool. Pochettino dipecat oleh PSG pada Juli tahun lalu dan tetap menganggur. Ia pernah mengatakan siap kembali ke Tottenham.
Begitu pula dengan Tuchel yang juga sudah tidak memiliki klub setelah hengkang dari Chelsea September lalu. Pemimpin militer Jerman itu pernah mengaku mendukung Tottenham sejak kecil dan lebih memilih bekerja di Liga Inggris ketimbang liga lain.
