Pelatih asal Palestina itu tak kaget kalah dari Vietnam
“Kami bermain dengan tekanan tinggi sehingga kami membuka ruang di belakang pertahanan,” kata pelatih Daboub pada konferensi pers setelah kekalahan 0-2. "Striker Vietnam melakukan eksploitasi dengan baik dan mencetak dua gol."
Pada laga kali ini, Palestina bermain sengit sehingga sedikit membatasi daya serang tuan rumah, terutama di babak pertama. Baru pada menit ke-62, dari umpan slot Nguyen Hoang Duc, Cong Phuong memecahkan jebakan offside lalu meninju bola melewati kepala kiper Palestina untuk membuka skor. Pada menit ke-79, Nguyen Van Toan melakukan akselerasi di sayap kanan untuk menangkap umpan panjang, melewati pemain bertahan dan memberikan umpan silang kepada Pham Tuan Hai untuk menggandakan keunggulan. Diantaranya adalah situasi dimana Tuan Hai menyelinap di belakang dua gelandang namun membentur kiper dalam posisi tatap muka.
Meski kalah, Pelatih Daboub menilai Palestina bermain bagus dan mengakui tim tuan rumah bermain keras dan garang. Selain membiarkan Vietnam memanfaatkan ruang, pelatih asal Tunisia itu mengatakan, tingginya kelembapan di Nam Dinh menyebabkan para pemain tidak punya waktu beradaptasi sehingga kekuatan fisiknya cepat menurun.
Ia juga mengatakan, pada babak pertama, Palestina kehilangan dua pemainnya karena cedera, yaitu bek kanan Musab Al Battat dan gelandang Michel Termanini, sehingga gaya bermain mereka terpengaruh. “Kami juga kehilangan empat pilar sebelum berangkat ke Vietnam,” kata Daboub. “Saya menciptakan peluang bagi pemain baru untuk mengincar tujuan yang lebih penting.”
Ini merupakan pertama kalinya Palestina kalah dari Vietnam, setelah menang 3-1 dalam laga persahabatan pada tahun 2014. Mereka juga mengalami kekalahan ketiga berturut-turut setelah kalah dari China 0-2 dan Oman 1-2.
