Pemain wanita mengejar wasit pria
Insiden buruk itu terjadi pada pertandingan DC Motema Pembe melawan TP Mazembe di Kejuaraan Nasional Wanita Republik Demokratik Kongo pada 17 Februari. Para pemain DC Motema Pembe geram ketika wasit menolak penalti, di saat tim sedang memimpin 1 -5.
Pemain putri DC Motema Pembe mengejar wasit hingga ke luar lapangan Lubumbashi. Raja lapangan melarikan diri, tetapi tertangkap di area pengawasan di luar lapangan. Alhasil, wasit mendapat rentetan tendangan dari pemain putri, dan berkali-kali ditinju oleh pria staf kepelatihan Motema Pembe.
Insiden itu agak mereda ketika seorang staf lapangan mengawal wasit ke dalam terowongan lapangan. Bahkan saat wasit masuk ke dalam terowongan, para pemain DC Motema Pembe putri tetap berniat mengejar. Sementara itu, pemain TP Mazembe terdiam di lapangan saat insiden itu terjadi.
Pertandingan dihentikan setelah insiden tersebut. Asosiasi Sepak Bola Republik Demokratik Kongo telah menskors delapan pemain wanita dari DC Motema Pembe, dan membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Di jejaring sosial, banyak penggemar yang mengutuk perilaku pemain DC Motema Pembe. Banyak orang menuntut skorsing permanen terhadap pemain yang melakukan kekerasan terhadap wasit, dan menganggap bahwa ini adalah insiden yang mencoreng citra sepak bola Afrika.
