Gelandang Inter: 'Takut pembunuhan, pencurian, bukan Man City'
"Saya takut pembunuhan, perampok, bukan pemain seusia saya," ujar Bastoni usai Inter menang 1-0 atas Torino di babak final Serie A. Final Liga Champions pasti sulit, tapi kami penuh energi, determinasi, dan kami senang bermain di pertandingan seperti ini."
Bastoni menjadi dari pemusatan latihan Atalanta dan dibeli Inter mulai 2017. Setelah dua musim di Atalanta dan kemudian Parma dengan status pinjaman, gelandang asal Italia itu lambat laun menduduki posisi resmi dan menjadi andalan Inter selama bertahun-tahun. Musim ini, Bastoni telah tampil sebanyak 45 kali di semua kompetisi, termasuk 29 kali di Serie A dan 11 kali di Liga Champions.
Sempat digosipkan bisa hijrah ke Liga Inggris, Bastoni menegaskan ingin mengabaikan segala hiruk pikuk di bursa transfer untuk fokus pada final Liga Champions di Istanbul, Turki pada 10 Juni mendatang. , tapi sekarang saya berjuang untuk Simone Inzaghi," ungkap bek berusia 24 tahun itu. "Saya senang dengan apa yang telah kami tunjukkan, dan saya tidak tertarik membuktikan apa pun kepada siapa pun selain staf pelatih, rekan satu tim, dan penggemar."
Bastoni mengatakan Inter fokus ke arena Serie A dalam beberapa pekan terakhir, dan akan meninjau serta menganalisis video pertandingan Man City dalam beberapa hari mendatang untuk membuat rencana yang tepat. Gelandang Italia itu ingin belajar dari Antonio Rudiger bagaimana mengikuti Erling Haaland seperti leg pertama semifinal Liga Champions, namun menegaskan bahwa Man City memiliki banyak bahaya selain penyerang asal Norwegia itu.
"Seperti yang diakui Haaland, City membelinya untuk memenangkan Liga Champions," tambah Bastoni. "Tapi Man City tidak hanya memiliki Haaland, tapi juga banyak pemain lain yang bisa membuat kami kesulitan. Final bukan antara Haaland dan Inter, tapi Man City melawan Inter. Dan kami akan berusaha mencegahnya. Nama keluarga".
Bastoni menilai dua laga melawan Barca di babak penyisihan grup dan dua laga semifinal bersama kota yang sama Milan sebagai laga penting Inter dalam perjalanan menuju final. "Kami harus memanfaatkan kesempatan yang kami miliki, kami tidak tahu kapan itu akan terjadi lagi," akunya. "Man City lebih diapresiasi, tapi kami tidak takut. Sejak usia 7, 8 tahun kami semua bermimpi bermain di final Liga Champions, dan sekarang seluruh tim sudah siap."
Berbagi pandangan dengan Bastoni, penjaga gawang Andre Onana berkata: "Kami akan memasuki pertandingan penting melawan mungkin klub terkuat di dunia, tetapi kami adalah Inter. Kami harus menderita bersama, itu tidak akan mudah. Itu mungkin adalah pertandingan tersulit dalam lima tahun, dan kami datang ke Istanbul untuk menang, karena sejarah hanya mengingat juara."
