Pelatih Hanoi FC: 'V-League masih lebih lemah dari Liga Thailand'
Pada tahun 2018, pelatih Bozidar Bandovic memenangkan Liga 1 Thailand bersama Buriram United, sehingga memenangkan penghargaan pelatih terbaik di turnamen tersebut. Lima tahun kemudian, ia dan Hanoi FC menempati posisi kedua di V-League 2023 dan terus terpilih sebagai pelatih terbaik. Pelatih berusia 55 tahun itu menjadi pelatih pertama yang meraih prestasi tersebut di dua negara sepak bola terkemuka di Asia Tenggara.
Setelah menerima gelar individu pada malam tanggal 31 Agustus, Pelatih Bandovic berkata: "Liga Nasional Vietnam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Thailand, tetapi secara umum V-League masih lebih lemah dibandingkan Liga Thailand. Saya yakin V-League akan menjadi lebih kuat." ditingkatkan dari segi kualitas, infrastruktur, ... ".
Liga 1 Thailand saat ini memiliki 16 tim, dua lebih banyak dari V-League. Turnamen ini juga unggul dalam hal jumlah pemain asing karena saat ini memungkinkan tim untuk mendaftarkan lima pemain asing di dunia, satu pemain asing dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan tiga pemain asing di Asia Tenggara. Tim berpartisipasi dalam tiga turnamen domestik, bukan dua turnamen seperti Vietnam, dengan infrastruktur yang menonjol seperti stadion yang lebih baik.
Pelatih Bandovic mengaku setuju dengan penghargaan di V-League 2023, meski ada perdebatan siapa yang lebih pantas di setiap kategori. Pelatih asal Montenegro itu juga menyatakan bahwa penghargaan tidak semuanya ada di sepak bola. “Penghargaan satu tahun tidak berarti apa-apa ketika kehidupan seorang pemain dan pelatih adalah sebuah proses usaha selama bertahun-tahun,” kata pelatih Hanoi FC. “Saya juga sampaikan kepada pemain dan pelatih lain, jika melewati satu tahun tanpa menerima penghargaan, jangan bersedih, yang penting mereka semakin berkembang dari tahun ke tahun.”
Pelatih Bandovic menegaskan bahwa Hanoi FC pantas menjadi juara dengan apa yang telah mereka tunjukkan, namun Polisi Hanoi tidak lebih buruk dan membuat perbedaan dengan mencetak banyak gol. Kegagalan ini menjadi motivasi untuk terus maju dan berbuat lebih baik di musim depan.
Musim ini, Nguyen Van Quyet mencetak sembilan gol dan sembilan assist, memberikan kontribusi penting dalam membantu Klub Hanoi finis kedua, tetapi tidak masuk nominasi karena tindakan disipliner delapan pertandingan setelah perkelahian dengan asisten wasit saat kalah dari Binh. Ditetapkan untuk babak 7 fase I. Pelatih Bandovic yakin striker berusia 32 tahun itu tetap layak mendapat pengakuan meski tidak mendapat penghargaan. Ia menegaskan: "Tidak penting berapa banyak pertandingan yang Anda mainkan, yang penting adalah apa yang bisa Anda tunjukkan saat berada di lapangan."
