Greenwood tidak sabar bermain untuk Getafe
"Halo fans Getafe, Mason di sini. Saya sangat senang berada di sini dan tidak sabar untuk mulai bermain," kata striker kelahiran 2001 itu sambil mengacungkan jempol dalam video yang diposting Getafe di Twitter klub.
Greenwood meninggalkan Man Utd, yang memupuk bakatnya sejak usia enam tahun, untuk bergabung dengan Getafe dengan status pinjaman bulan lalu. Sebelumnya, penyerang berusia 21 tahun itu dituding melakukan pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap pacarnya hingga menyebabkan ia berhenti bermain sejak Januari 2022 hingga sekarang. Meski polisi dan Man Utd menyatakan Greenwood tidak bersalah, sang striker harus meninggalkan Old Trafford di bawah tekanan opini publik.
Greenwood dianggap sebagai salah satu talenta muda cemerlang sepak bola Inggris sebelum terjebak dalam skandal. Man Utd mempertimbangkan untuk membawanya kembali ke skuad tetapi gagal. Setan Merah masih mendukung Greenwood dengan membayar sebagian gajinya agar dia bisa bermain untuk Getafe dengan status pinjaman. Striker asal Inggris ini berharap bisa mendapatkan kembali sensasi bermain sepak bola di La Liga dan akan diperkenalkan dengan rookie lainnya pada 5 September.
Sebelumnya, Greenwood memposting di media sosial foto memegang kaus Getafe bernomor 12 dan berdiri di samping logo klub tersebut. Meski mendapat banyak kritik, pelatih Getafe Jose Bordalas mengklaim klub akan membantu Greenwood menemukan performa terbaiknya dan mengatakan siswa baru itu sangat bersemangat untuk bermain. Namun Bordalas juga mengatakan topik diskusi tentang Greenwood "terlalu rumit untuk dianggap enteng".
Menurut media Inggris, Man Utd membayar setidaknya $63.000 dari total gaji Greenwood sebesar $95.000 per minggu untuk membawanya ke Spanyol. Getafe memiliki klausul yang memungkinkan mereka mengakhiri kontrak pinjaman lebih awal, pada Januari mendatang.
Greenwood membantah tuduhan apa pun terhadapnya. Akibat penarikan saksi kunci dan munculnya bukti baru, kejaksaan membatalkan penyidikan terhadap penyerang Man Utd tersebut. Namun hal itu belum cukup baginya untuk lepas dari gelombang kritik yang kian menguat pasca Piala Dunia Wanita 2023.
