Kiper Chelsea dikritik karena 'kurang berkelas'
"Gol itu adalah kesalahan yang tidak dapat diterima pada level ini," komentar mantan striker Chris Sutton di Daily Mail. "Kepa seharusnya melakukan jauh lebih baik ketika dia menguasai bola tetapi tidak bisa menyelamatkan. Jika itu Thibaut Courtois, dia bisa mendorong bola menjauh."

Sutton adalah striker Chelsea dan Inggris di tahun 90-an. Dia berbicara tentang situasi di mana Marco Asensio meletakkan jantungnya dari tepi kotak penalti ke sudut kiri bawah pada menit ke-74, ketika Kepa jatuh tetapi tidak bisa memblok bola. Gol ini membantu Real memimpin Chelsea 2-0 setelah leg pertama di Bernabeu. "Jika skornya 1-0, pekerjaan Chelsea akan jauh lebih mudah di leg kedua," tambah Sutton.
Mantan gelandang Joe Cole pun menilai Courtois tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti Kepa dalam situasi tersebut. "Seorang penjaga gawang top tidak akan mengakui itu, itu sebabnya tim menghabiskan banyak uang untuk penjaga gawang. Courtois juga akan memiliki pengaruh lebih besar di pertahanan, mengarahkan bek ke posisi yang tepat," kata Cole. di BT Sport.
Pemain Chelsea lainnya yang harus disalahkan adalah striker Joao Felix, ketika dia melewatkan kesempatan untuk berhadapan di awal pertandingan. Menerima celah N'Golo Kante, Felix lolos ke pojok kanan, saat ditekan gelandang Eder Militao. "Seorang striker yang cukup percaya diri akan menembak secara diagonal, ke sudut jauh dengan tujuan mencetak gol," tambah Sutton. "Di sini, Felix hanya mencoba untuk mencapai target dan mendapatkan bola tepat di mana Courtois berada."
Chelsea bisa saja kalah lebih berat dengan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-59, ketika bek Ben Chilwell mendapat kartu merah langsung dari lapangan karena menyeret Rodrygo ke bawah. Sebelumnya, Karim Benzema membuka keunggulan tuan rumah pada menit ke-21, melalui tendangan balik setelah Kepa mendorong tendangan voli Vinicius Junior.

Kepa adalah penjaga gawang termahal dalam sejarah, saat bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2018 seharga $89 juta. Pembalap Spanyol itu memulai dua musim pertama, tetapi hanya menjadi pengganti Edouard Mendy di dua musim berikutnya. Akibat keterpurukan Mendy, Kepa merebut kembali posisi bermainnya musim ini, namun tidak tampil impresif.
