Chelsea menjatuhkan kemenangan di penghujung pertandingan
Striker pengganti Ellis Simms menjadi pahlawan Everton dengan dribel berani, mengeliminasi Kalidou Koulibaly sebelum memotong ke sudut jauh, membuat Kepa Arrizabalaga tak terbendung meski menyentuh bola. Itu adalah gol pertama Simms di Liga Inggris dan usahanya membawa poin kunci bagi Everton dalam perburuan degradasi.
Sebaliknya, tiga kemenangan beruntun Chelsea terhenti meski performa guru dan murid Graham Potter tidak terlalu buruk. Mereka menguasai bola 69%, melancarkan sembilan tembakan dibandingkan lima lawan mereka. Kelas Enzo Fernandez dan Joao Felix, dipadukan dengan kecerdikan Kai Havertz dan Mateo Kovacic, membantu Chelsea memiliki variasi bola. Tapi sekali lagi, tim asuhan Potter merasa kekurangan striker sejati untuk menciptakan peluang dalam permainan dominan.
Everton memasuki permainan dengan pertahanan yang dalam, ditutupi oleh trio gelandang energik Abdoulaye Doucoure, Idrissa Gana Gueye dan Amadou Onana. Hal ini membuat Chelsea kesulitan mendekati gawang kiper Jordan Pickford. Menit 20, tim tuan rumah baru pertama kali membentur target, namun sepakan Havertz dari jarak jauh tak membuat Pickford kesulitan.
Kemampuan posisional Felix ditunjukkan dengan terus menerus menemukan ruang untuk menerima bola di area penalti. Tapi umpan silang di menit ke-24 mengarah ke tepi, dan tembakannya tenggelam tidak lama setelah itu menuju ke posisi yang dipilih Pickford. Di penghujung babak pertama, Chelsea masih menguasai bola berdasarkan upaya individu saat Reece James menerobos di area penalti namun tembakannya berhasil diselamatkan oleh James Tarkowski.
* Terus perbarui
