Benfica menginjakkan satu kaki di perempat final Liga Champions
Benfica terus mempertahankan performa yang membantu mereka menjadi fenomena di fase grup Liga Champions musim ini. Wakil Portugal itu membuat lawan kewalahan meski harus bermain tandang. Berkat lini tengah yang terorganisir dengan baik, Benfica menguasai bola 55% dari waktu dan menyelesaikan 14 kali.
Club Brugge hanya finis tiga kali sepanjang pertandingan. Situasi serangan tuan rumah yang paling menonjol adalah sundulan Denis Odoi di penghujung babak pertama. Namun Odoi tidak mencetak gol karena dianggap offside oleh wasit.
Tim asuhan Pelatih Scott Parker melakukan banyak kesalahan di babak kedua. Enam menit setelah jeda, mereka mendapat penalti karena Jack Hendry menendang Goncalo Ramos di area penalti. Kapten Benfica Joao Mario kemudian sukses memanfaatkan peluang untuk membuka skor. Tim tamu mempertahankan permainan setelah memimpin, mencegah Club Brugge menciptakan banyak serangan tajam.
Saat pertandingan memasuki menit terakhir, pertahanan tuan rumah kembali membayar mahal karena melakukan kesalahan. Pada menit ke-88, Bjorn Meijer menanganinya dengan canggung tepat di depan kotak penalti, membiarkan David Neres mencuri bola dan kemudian mencetak gol untuk memastikan kemenangan 2-0 bagi Benfica. Club Brugge pernah kalah 0-4 dari wakil Portugal lainnya musim ini, Porto, di laga pamungkas penyisihan grup.

Benfica akan mencapai perempat final jika kalah hanya dengan satu gol pada leg kedua di Lisbon pada 8 Maret. Kekuatan mereka tetap terjaga meski bintang top Enzo Fernandez pindah ke Chelsea bulan lalu. Dengan serangan yang dipimpin oleh konduktor Joao Mario dan striker Goncalo Ramos, Benfica menjadi pencetak gol terbanyak ketiga di Liga Champions musim ini, di belakang Napoli dan Bayern.
