ATP kembali ke Tiongkok setelah empat tahun
Satu-satunya acara Asian Masters 1000 tahun ini berlangsung pada tanggal 4-15 Oktober di Shanghai. Juara terakhir adalah Daniil Medvedev pada tahun 2019. Pada tahun 2020, 2021 dan 2022, turnamen tersebut tidak diadakan karena dampak pandemi di Tiongkok.
Seminggu sebelumnya, pada 28 September hingga 4 Oktober, turnamen ATP 500 China Open berlangsung di Beijing. Pada dua ajang ATP terkemuka di Tiongkok, Djokovic tidak tampil meski ini adalah destinasi favoritnya dalam kariernya.
“Selama bertahun-tahun, Tiongkok adalah salah satu tempat di mana saya menerima dukungan paling antusias,” tulis pemain tenis nomor satu dunia itu di jejaring sosial pada tanggal 18 September. “Saya akan sangat merindukan para penggemar. Mudah-mudahan saya bisa kembali dan bermain di depan penonton di sini lagi."
Menurut peraturan ATP, Shanghai Masters hampir merupakan acara wajib bagi pemain yang berada di peringkat 78 besar dunia. Pemain besar hanya diperbolehkan absen jika mengalami cedera, atau berusia di atas 30 tahun, atau telah bermain lebih dari 13 tahun, atau memenangkan lebih dari 600 pertandingan. Djokovic memenuhi tiga kriteria berikut, sehingga bisa mundur dari turnamen meski tanpa cedera. Petenis Serbia itu, setelah membawa Serbia ke perempat final Piala Davis, akan fokus pada Paris Masters dan ATP Finals di sisa musim ini.
Dengan tidak berlaganya Djokovic di China, Carlos Alcaraz berpeluang memperkecil selisih poin dengan Nole di tabel peringkat ATP, dan mendominasi balapan nomor satu di akhir tahun. Alcaraz tertinggal 3.260 poin dari Djokovic namun hanya perlu mempertahankan 360 poin di sisa musim ini. Nole harus mempertahankan hingga 2.850 poin, termasuk 250 poin di turnamen Tel Aviv, 500 poin di Astana Open, 600 poin di Paris Masters, dan 1.500 poin di ATP Finals.
Shanghai Masters mempertemukan sebagian besar pemain top seperti Alcaraz, Medvedev, Stefanos Tsitsipas atau Holger Rune. Total hadiah uangnya adalah 8,8 juta USD, dan sang juara menerima 1,26 juta.
